REGINA FACIS, NPM 2202103067 (2025) ANALISIS HUKUM TENTANG PENERAPAN RESTORATIVE JUSTICE DALAM TINDAK PIDANA PENGANCAMAN YANG DILAKUKAN ANAK TERHADAP ORANG TUA KANDUNG (STUDI KASUS KEJAKSAAN NEGERI LABUHANBATU). Skripsi thesis, Universitas Labuhanbatu.
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (254kB) |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (344kB) |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (239kB) |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (820kB) |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (237kB) |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (145kB) |
|
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (494kB) |
Abstract
Restorative justice atau Keadilan Restoratif adalah penyelesaian perkara tindak pidana dengan melibatkan pelaku, korban, keluarga pelaku/korban, dan pihak lain yang terkait untuk bersama-sama mencari penyelesaian yang adil dengan menekankan pemulihan kembali pada keadaan semula, dan bukan pembalasan. Jenis penelitian hukum yang penulis gunakan adalah penelitian yuridis empiris, yaitu penelitian hukum yang mengidentifikasi dan mengkonsepsikan hukum sebagai institusi social yang riil dan fungsional dalam sistem kehidupan yang nyata. Yuridis empiris dilakukan dengan menekankan penelitian yang bertujuan memperoleh pengetahuan hukum secara empiris dengan jalan terjun langsung ke obyeknya. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa Jaksa menyelesaikan perkara dengan upaya implementasi Restorative Justice dalam penanganan kasus pengancaman yang dilakukan anak terhadap ibu kandungnya di Rantauprapat dirasakan sudah efektif, karena peningkatan kejahatan yang tidak bertambah secara signifikan, sehingga implementasi Restorative Justice sudah mampu untuk mencegah terjadinya kejahatan kasus pengancaman yang dilakukan anak terhadap ibu kandungnya. karena kasus yag ada Kantor Kejaksaan Negeri Rantauprapat. Berdasarkan data peneliti dapat menyimpulkan bahwa pemberhentian penuntutan melalui Restorative Justice bagi tersangka pengancaman yang dilakukan anak terhadap ibu kandungnya sudah tepat dikarenakan dapat memberikan pemulihan keadaan bagi anak dan ibu kandungnya sehingga tidak terjadinya pengulangan kejahatan. Serta yang menjadi Salah satu tantangan utama adalah bagaimana memastikan kesediaan kedua belah pihak untuk berpartisipasi dalam proses restorative justice. Ada kemungkinan orang tua merasa tidak puas jika proses penyelesaian melalui restorative justice tidak memberikan hukuman yang dianggap setimpal dengan kejahatan yang dilakukan. Selain itu, anak sebagai pelaku mungkin merasa dipaksa untuk mengikuti proses ini, yang dapat mengurangi efektivitas pendekatan tersebut. Saran yang dapat disampaikan adalah bahwa penjelasan lebih lanjut mengenai ketentuan baru pertama kali melakukan tindak pidana. Ketentuan tersebut haruslah menjelaskan mengenai parameter apa yang digunakan Jaksa untuk mengetahui bahwa pelaku baru pertama kali melakukan tindak pidana, serta kejaksaan negeri Labuhanbatu lebih memberikan kesempatan bagi setiap Jaksa Penuntut Umum untuk meningkatkan kompetensinya sebagai fasilitator dan juga mediator dalam proses perdamaian melalui restorative justice. Kata Kunci : Restoratif Justice, Tindak Pidana Pengancaman, Anak dan Ibu
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Restoratif Justice, Tindak Pidana Pengancaman, Anak dan Ibu |
| Subjects: | K Law > K Law (General) |
| Divisions: | Fakultas Hukum > Hukum |
| Depositing User: | Unnamed user with email repository@ulb.ac.id |
| Date Deposited: | 27 Oct 2025 02:38 |
| Last Modified: | 27 Oct 2025 02:38 |
| URI: | http://repository.ulb.ac.id/id/eprint/1855 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
