NOVIA, NOVIA (2019) KARAKTERISASI FISIOLOGIS BAKTERI DARI AKAR TANAMAN BAMBU DAN MIKROORGANISME LOKAL REBUNG BAMBU. Skripsi thesis, UNIVERSITAS LABUHANBATU.
Text
3. ABSTRAK.pdf Download (39kB) |
|
Text
4. BAB I.pdf Download (70kB) |
|
Text
5. BAB II.pdf Download (28kB) |
|
Text
7. BAB IV.pdf Download (12kB) |
|
Text
9. BAB VI.pdf Download (12kB) |
|
Text
1. SKRIPSI NOVIA.pdf Download (1MB) |
|
Text
8. BAB V.pdf Download (170kB) |
|
Text
11. LAMPIRAN.pdf Download (228kB) |
|
Text
2. Cover.pdf Download (525kB) |
|
Text
6. BAB III.pdf Download (10kB) |
|
Text
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (90kB) |
Abstract
ABSTRAKPenggunaan pupuk anorganik yang tak terkendali menjadi salah satu penyebab penurunan kualitas kesuburan fisik dan kimia tanah yang mengakibatkan terdegradasinya daya dukung dan kualitas tanah pertanian sehinggaproduktivitas semakin menurun. Upaya pengembalian kesuburan tanah dilakukan menggunakan alternatif dengan pupuk hayati yang memanfaatkan bakteri Plant Growth Promoting Rhizobakteria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisiologisisolat bakteri dari akar tanaman bambu dan MOL rebung bambu. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Labuhanbatu. Pengujian yang dilakukan adalah uji pelarutan fosfat dan uji penghasil IAA selanjutnya data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkanbahwa semua isolat bakteri dari akar dan MOL rebung bambu dapat melarutkan fosfat dan menghasilkan hormon auksin (IAA) dengan kadar yang bervariasi. Isolat bakteri akarbambu yang memiliki kemampuan paling besar dalam melarutkan fosfat ialahpada isolat B6 (113,70 mg/l) dan yang paling kecil adalah isolat B8 (42,72 mg/l) sedangkan isolat bakteri dari MOL rebung bambu yang memiliki kemampuan paling besar dalam melarutkan fosfat ialah isolat M8 (113,50 mg/l) dan yang terkecil adalah isolat M2 (6,89 mg/l). Jumlah IAA terbesar yang dihasilkan oleh isolat akar bambu adalah pada isolat B4 (1,09 mg/l) dan yang paling kecil ialah pada isolat B1 (0,23 mg/l) sedangkan isolat dari MOL rebung bambu yang menghasilkan IAA terbesar yaitu isolat M8 (1,83 mg/l) dan yang terkecil adalah isolat M7 (0,18 mg/l). Berdasarkan data yang didapat diketahui bahwa isolat bakteri B4 dan M8 berpotensi sebagai biostimulant dan isolat yang berpotensi sebagai biofertilizer adalah B6 danM8.Kata Kunci : Akar Bambu, IAA, MOL Rebung Bambu, Pelarut Posfat
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QK Botany |
Divisions: | Fakultas Sains Dan Teknologi > Agroteknologi |
Depositing User: | wel dani weldani |
Date Deposited: | 01 Nov 2019 07:13 |
Last Modified: | 01 Nov 2019 07:13 |
URI: | http://repository.ulb.ac.id/id/eprint/48 |
Actions (login required)
View Item |